Archive for Februari 2014
Konvensi Naskah
By : Rizky
Konvensi adalah suatu (seperti
amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati dengan meluasnya dan
dipatuhi. Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam
suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan
sudah disepakati).
Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
Perbedaan Naskah Formal, Semi-Formal, dan Non-Formal :
Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
Perbedaan Naskah Formal, Semi-Formal, dan Non-Formal :
Dari segi persyaratan formal ini,
dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan
non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua
persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu
bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut
konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak
memenuhi syarat-syarat formalnya.
Jadi dapat disimpulkan perbedaan
dari konvensi naskah formal, semi formal, dan non formal terletak pada sub
babnya. Dimana terdapat sub-sub bab naskah formal yang tidak dipakai atau
digunakan dalam naskah semi formal dan non formal.
Syarat Formal penulisan sebuah Naskah :
Sebuah karangan harus memenuhi tiga asprek utama persyaratan formal, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup. Selain itu karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan. Adapun unsur-unsur dalam penulisan sebuah Karangan sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Judul pendahuluan
b. Halaman judul
c. Halaman persembahan (kalau ada)
d. Halaman pengesahan (kalau ada)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar gambar (kalau ada)
h. Daftar tabel (kalau ada)
2. Bagian Isi Karangan
a. Pendahuluan
b. Tubuh karangan
c. Kesimpulan
3. Bagian Pelengkap Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup
Dengan pemaparan intisari sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi karangan tersebut.
a. Judul Pendahuluan dan Halaman Pendahuluan
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak keatas. Halaman ini hanya mencantumkan tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas, pengarang (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penulisan. Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Syarat Formal penulisan sebuah Naskah :
Sebuah karangan harus memenuhi tiga asprek utama persyaratan formal, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup. Selain itu karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan. Adapun unsur-unsur dalam penulisan sebuah Karangan sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Judul pendahuluan
b. Halaman judul
c. Halaman persembahan (kalau ada)
d. Halaman pengesahan (kalau ada)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar gambar (kalau ada)
h. Daftar tabel (kalau ada)
2. Bagian Isi Karangan
a. Pendahuluan
b. Tubuh karangan
c. Kesimpulan
3. Bagian Pelengkap Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup
Dengan pemaparan intisari sebagai berikut :
1. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi karangan tersebut.
a. Judul Pendahuluan dan Halaman Pendahuluan
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak keatas. Halaman ini hanya mencantumkan tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas, pengarang (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penulisan. Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
- Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya
- Sampul : nama karangan, penulis, dan penerbit
- Halaman judul : nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota dan tahun penulisan.
- Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri(untuk karangan formal) atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan tidak formal).
- Judul diketik dengan huruf kapital
- Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
- Nama penulis ditulis dengan huruf kapital
- Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo
- Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi , jurusan, fakultas, universitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital
- Komposisi tidak menarik
- Tidak estetik
- Hiasan gambar tidak relevan
- Variasi huruf jenis huruf
- Kata "ditulis (disusun) oleh"
- Kata "NIM/NRP"
- Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
- Kata-kata yang berisi slogan
- Ungkapan emosional
- Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman,
biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan
halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang
cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan di tulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan :
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan di tulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan :
- Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya
- Menggunakan titik atau koma pada akhir nama
- Tulisan melampaui garis tepi
- Menulis nama tidak lengkap
- Menggunakan huruf yang tidak standar
- Tidak mencantumkan gelar akademis
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa
menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar
tidak menyajikan isi karangan atau hal-hal lainnya yang tertulis dalam
pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan.
Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak di tulis
ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata
pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut :
- Ucapan syukur kepada Tuhan YME Yang Maha Esa
- Penjelasan adanya tugas penulisan karaya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal ilmiah)
- Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, atau laporan formal ilmiah)
- Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau organisasi/lembaga
- Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekelomopok orang, atau organisasi yang membantu
- Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda tangan
- Harapan penulis atas karangan tersebut
- Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima saran dan kritik
Hal-hal yang harus dihindarkan :
- Menguraikan isi karangan
- Mengungkapkan perasaan berlebihan
- Menyalahi kaidah bahasa
- Menunjukkan sikap kurang percaya diri
- Kurang meyakinkan
- Kata pengantar terlalu panjang
- Menulis kata pengantar semacam sambutan
- Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar
isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai
dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman
dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi
oleh bentuk yang digunakan.
f. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar , maka setiap gambar yang
tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar
gambar menginformasikan: judul gambar dan nomor halaman
g. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel, dan nomor halaman.
2. Bagian Isi Karangan Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab 1 karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginformasikan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertunang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
g. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel, dan nomor halaman.
2. Bagian Isi Karangan Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab 1 karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginformasikan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertunang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
- Latar belakang masalah
- Tujuan penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
- Ruang lingkup masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas
- Landasan teori
- Sumber data penulisan berisi data-data yang bersesuaian dengan pembahasan
- Metode dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data
- Sistematika penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan
Tubuh
karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi
sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala permasalahan
yang akan dibahas secara sistematis. Bagian menguraikan seluruh masalah
yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas.
Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Ketuntasan Materi
Materi yang baik dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada
kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian
teoritik) maupun data primer.
2. Kejelasan uraian / deskripsi
yang terbagi tiga, yaitu:
- kejelasan konsep
- kejelasan bahasa
- kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta
- subjektivitas
- pembuktian pendapat tidak mencukupi
Kesimpulan merupakan bagian penutup karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir. Penulis dapat menuliskan kesimpulan dengan dua cara :
- dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
- untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a. Daftar Pustaka(Bibliografi)
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau
sebagian karangan. Setiap karangan harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
- nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan kos,ama
- thahun terbit
- judul buku: penulisannnya berctak miring
- data publikasi , meluputi tempat/kota teerbit , dan penerbit
- untuk sebuah aritikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilifd, nomor, dan tahun terbit
- jika buku itu disusun oleh duan pengarang, nama pengarang yang kedua tidak perlu di balik
- jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang
- jika buku itu merupakan editorial(bunga rampai), nama editor yang dipakai dan dibelakangnya diberi keteragan ed. "editor"
- nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan
- daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal dan nama belakang pengarang
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian penutup pelengkap yang
fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Penyajian dalam
bentuk lampiran agar tidak menggangu pembahasan jika disertakan dalam
urusan.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis.
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup meurupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup meurupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.